Doa dan Wasiyat Pimpinan Pondok Pesantren Nurulhuda Cibojong Dalam Acara Pelepasan Siswa Kelas 12 MAS Nurul Huda Cibojong, Cisurupan, Garut

Sebelum memimpin doa dalam acara pelepasan siswa kelas 12 MAS Nurulhuda Cibojong, pimpinan Pondok Pesantren Nurulhuda Cibojong, Pangersa Abah KH. Mohammad Nuh Addawami, terlebih dahulu menyampaikan tiga hadis Rasulullah SAW yang sarat dengan pelajaran hidup. Pesan ini menjadi bekal rohani penting bagi para siswa yang akan melanjutkan perjalanan ke jenjang kehidupan berikutnya.

Tiga kutipan ini merupakan sabda Nabi Muhammad SAW yang mengandung pelajaran mendalam tentang doa, keyakinan, dan permintaan terbaik kepada Allah SWT. Berikut penjelasan masing-masing hadis:

---

1. "من لم يسأل الله يغضب عليه"
Artinya: "Barangsiapa yang tidak meminta kepada Allah, maka Allah murka kepadanya."

Hadis ini menunjukkan bahwa Allah mencintai hamba-Nya yang senantiasa berdoa dan bergantung kepada-Nya. Tidak berdoa berarti menunjukkan kesombongan, seakan tidak memerlukan pertolongan-Nya. Maka dari itu, berdoalah dengan rendah hati dan terus berharap hanya kepada-Nya.

---

2. "فادعوا الله وأنتم موقنون بالإجابة"
Artinya: "Berdoalah kepada Allah dengan keyakinan bahwa doa kalian akan dikabulkan."

Rasulullah SAW mengajarkan agar setiap Muslim berdoa dengan penuh keyakinan. Jangan ada keraguan dalam hati, karena keyakinan adalah bagian dari keimanan yang kokoh. Allah tidak akan mengecewakan hamba-Nya yang berdoa dengan yakin dan penuh harap.

---

3. "فإذا سألتم الله فاسألوا العافية"
Artinya: "Jika kalian meminta kepada Allah, maka mintalah kesehatan dan keselamatan (afiyah)."

Afiyah mencakup perlindungan dari segala keburukan dunia dan akhirat—termasuk penyakit, bencana, dan fitnah. Nabi Muhammad SAW sendiri sering meminta afiyah dalam doanya. Maka, kita pun sebaiknya menjadikan afiyah sebagai permohonan utama dalam hidup kita.

---

Selain itu, Abah KH. Mohammad Nuh Addawami juga mengingatkan bahwa agar doa kita diijabah oleh Allah SWT, maka hendaknya dilakukan dengan:

Hati yang khusyuk, tunduk dan penuh pengharapan.

Bertawassul, dengan menyebut nama-nama Allah yang mulia, amal shalih, atau melalui orang-orang saleh.

Diawali dengan pujian kepada Allah dan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW.

---

Setelah menyampaikan nasihat dan wasiat tersebut, Pangersa Abah KH. Mohammad Nuh Addawami pun memimpin doa bersama.
Suasana pun berubah menjadi hening dan penuh kekhusyukan. Ratusan hadirin—guru, santri, wali siswa, dan tamu undangan—tunduk dalam doa. Kalimat-kalimat penuh harap mengalir dari lisan Abah, menggema di ruang acara dan menembus relung hati setiap yang hadir. Banyak yang terisak dalam diam, meresapi makna setiap bait doa.

Semoga doa terbaik ini diijabah oleh Allah SWT. Aamiin ya Rabbal ‘alamin.

Wasiat Pangersa Abah

Dalam kesempatan ini, Pangersa Abah juga berpesan penting kepada seluruh siswa, guru, dan jamaah:

“Hendaknya kalian menghafal sebelas ayat pertama dari Surah Al-Kahfi. Karena barangsiapa yang menghafalnya, ia akan selamat dari fitnah Dajjal.”

Fitnah Dajjal adalah ujian besar menjelang akhir zaman, dan Rasulullah SAW telah memberikan petunjuk untuk menghindarinya, salah satunya melalui hafalan dan pemahaman ayat-ayat awal dari Surah Al-Kahfi.

CJK